Panduan Tata Cara Tawaf dan Sa’i yang Tepat untuk Jamaah Haji dan Umroh
Tawaf dan Sa’i merupakan dua ibadah utama dalam rangkaian haji dan umroh yang memiliki nilai spiritual yang sangat mendalam. Tawaf adalah aktivitas mengelilingi Ka’bah, sedangkan Sa’i adalah berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah. Kedua ibadah ini mencerminkan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan menjadi bagian wajib dalam pelaksanaan haji maupun umroh.
Artikel ini akan menjelaskan secara terperinci langkah-langkah melaksanakan Tawaf dan Sa’i dengan benar agar jamaah dapat menjalaninya dengan penuh kekhusyukan, sesuai aturan, dan memperoleh pahala yang optimal. Panduan ini diharapkan dapat membantu jamaah memahami dan menjalankan ibadah ini dengan baik.
Pengertian Tawaf dan Sa’i
Sebelum masuk ke tata cara, penting untuk memahami pengertian Tawaf dan Sa’i secara mendalam.
- Tawaf adalah ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad. Ibadah ini merupakan rukun wajib dalam haji dan umroh yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap putaran dalam Tawaf memiliki keistimewaan, dan ibadah ini dilakukan dengan hati yang suci dan penuh ketenangan.
- Sa’i adalah ibadah berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa menuju Marwah, lalu kembali ke Safa, hingga total tujuh perjalanan. Sa’i mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air demi anaknya, Nabi Ismail AS.
Langkah-Langkah Tawaf yang Benar
Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan Tawaf:
- Membaca Niat Tawaf
Sebelum memulai, jamaah harus berniat dalam hati untuk melaksanakan Tawaf semata-mata karena Allah SWT. Niat ini tidak perlu diucapkan secara lisan. Contoh niat Tawaf: “Saya berniat melaksanakan Tawaf untuk haji/umroh karena Allah Ta’ala.”
- Memulai dari Hajar Aswad
Tawaf dimulai dengan berdiri menghadap Ka’bah, tepat di depan Hajar Aswad, batu hitam di sudut Ka’bah. Jika memungkinkan, jamaah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Namun, jika terlalu ramai, cukup arahkan tangan ke Hajar Aswad sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Mengelilingi Ka’bah
Jamaah kemudian berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dengan arah berlawanan jarum jam. Selama Tawaf, jamaah dianjurkan untuk fokus kepada Allah, membaca dzikir seperti: “Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wa Allahu Akbar.” Jamaah juga boleh berdoa sesuai keinginan hati.
- Shalat Sunnah di Maqam Ibrahim
Setelah menyelesaikan tujuh putaran, jamaah disunnahkan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, yang berada dekat Ka’bah. Jika tempatnya penuh, shalat dapat dilakukan di area lain dalam Masjidil Haram.
- Berdoa Setelah Tawaf
Usai shalat sunnah, jamaah dapat berdoa dengan khusyuk, memohon apa yang diinginkan. Doa yang tulus dari hati sangat dianjurkan, terutama untuk meminta ampunan, keberkahan, dan petunjuk dari Allah SWT.
Langkah-Langkah Sa’i yang Benar
Setelah Tawaf, jamaah melanjutkan dengan Sa’i antara bukit Safa dan Marwah. Berikut adalah tata cara Sa’i yang tepat:
- Membaca Niat Sa’i
Seperti Tawaf, Sa’i dimulai dengan niat dalam hati: “Saya berniat melaksanakan Sa’i antara Safa dan Marwah untuk haji/umroh karena Allah Ta’ala.”
- Memulai dari Bukit Safa
Sa’i dimulai dari bukit Safa, yang terletak di sisi kiri Masjidil Haram. Sebelum berjalan, jamaah disunnahkan berdoa di Safa, misalnya: “Segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” Setelah itu, jamaah berjalan menuju bukit Marwah.
- Berjalan antara Safa dan Marwah
Jamaah berjalan bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali (Safa ke Marwah dihitung satu kali, Marwah ke Safa satu kali, dan seterusnya). Pria disunnahkan berlari-lari kecil di area yang ditandai lampu hijau, sementara wanita cukup berjalan biasa. Lakukan Sa’i dengan tenang dan penuh kekhusyukan.
- Berdoa Selama Sa’i
Tidak ada doa khusus untuk Sa’i. Jamaah bebas berdoa sesuai keinginan hati dengan penuh keikhlasan, memohon apa yang diharapkan kepada Allah SWT.
- Mengakhiri Sa’i di Marwah
Sa’i diakhiri di bukit Marwah setelah tujuh perjalanan selesai. Di sini, jamaah dapat berdoa kembali, memohon ampunan, keberkahan, dan petunjuk dari Allah SWT.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Tawaf dan Sa’i
- Menjaga Kekhusyukan Ibadah
Jamaah harus menjaga niat dan fokus selama Tawaf dan Sa’i, menghindari percakapan yang tidak relevan dengan ibadah, serta tetap mengingat Allah SWT.
- Mematuhi Urutan Ibadah
Pastikan mengikuti urutan yang benar
Tawaf, kemudian Sa’i, dan shalat sunnah di Maqam Ibrahim (jika memungkinkan).
- Menjaga Kebersihan dan Etika
Jaga kebersihan diri dan lingkungan ibadah. Berperilaku sopan dan hindari mendorong atau mengganggu jamaah lain di tengah keramaian.
- Mengikuti Arahan Pemandu
Patuhi petunjuk dari pemandu haji atau umroh, terutama terkait jalur dan pengelolaan kerumunan di Masjidil Haram.
Penutup
Tawaf dan Sa’i adalah ibadah penting dalam haji dan umroh yang memberikan manfaat spiritual besar jika dilakukan dengan benar. Dengan mengikuti tata cara yang sesuai, jamaah dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kekhusyukan dan memperoleh pahala yang maksimal. Niat tulus dan fokus kepada Allah SWT adalah inti dari setiap ibadah. Semoga panduan ini menjadi pegangan yang bermanfaat bagi jamaah yang ingin melaksanakan Tawaf dan Sa’i dengan tepat.