Kuliner Khas Makkah dan Madinah yang Harus Dicoba Saat Umroh
Menjalankan ibadah umroh di Tanah Suci adalah dambaan setiap umat Islam. Selain fokus pada ibadah, ini juga saat yang ideal untuk menyelami budaya setempat, terutama melalui hidangan khas Makkah dan Madinah. Kedua kota suci ini menyuguhkan ragam makanan autentik yang kaya cita rasa dan sarat nilai sejarah.
Bagi para jamaah umroh, menikmati kuliner lokal bukan hanya pengalaman budaya, tetapi juga momen spiritual yang berkesan. Apa saja hidangan khas Makkah dan Madinah yang wajib dicoba selama umroh? Simak ulasan berikut ini !
-
Kabsa (Nasi Arab Berlimpah Rempah)
Kabsa adalah sajian nasi khas Timur Tengah yang sangat digemari di Makkah dan Madinah. Nasi basmati dimasak bersama daging ayam, kambing, atau unta, ditambah rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, kayu manis, dan lada hitam.
Ciri Khas:
-
Nasi berwarna kuning keemasan atau oranye karena campuran saffron dan tomat.
-
Disajikan dalam porsi besar, ideal untuk makan bersama.
-
Dagingnya lembut dan penuh rasa.
Waktu terbaik menikmati: Usai salat Zuhur atau Maghrib di rumah makan tradisional atau restoran lokal Arab.
-
Mandi (Nasi Panggang Ala Bedouin)
Mandi sekilas mirip Kabsa, namun teknik memasaknya berbeda. Daging dimasak dalam oven tanah atau digantung di atas nasi, sehingga uap daging meresap ke nasi.
Ciri Khas:
-
Nasi memiliki rasa gurih dengan sentuhan asap.
-
Tekstur lebih ringan dibandingkan Kabsa.
-
Populer di kalangan warga lokal dan pengunjung.
Hidangan ini mudah ditemukan di Madinah, terutama di sekitar Masjid Nabawi.
-
Mutabbaq (Pancake Gurih Berisi Daging atau Sayuran)
Mutabbaq adalah camilan berbentuk mirip martabak, dengan kulit tipis seperti pastry. Isiannya beragam, mulai dari daging cincang, telur, dan bawang, hingga keju atau sayuran.
Fakta Menarik:
-
Nama Mutabbaq berasal dari bahasa Arab yang berarti “dilipat”.
-
Cocok sebagai sarapan atau camilan di sore hari.
-
Banyak dijual pedagang kaki lima di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
-
Sambosa (Camilan Rumahan yang Selalu Hadir)
Sambosa adalah samosa versi Arab, berbentuk segitiga dengan isian daging, keju, atau kentang. Digoreng hingga renyah, sambosa sering disajikan saat berbuka puasa.
Saran:
-
Nikmati bersama jus kurma atau teh Arab.
-
Pas sebagai takjil atau camilan usai salat tarawih.
-
Roti Tamis (Roti Pipih Lembut Pendamping Teh)
Roti Tamis adalah roti pipih mirip naan, bertekstur lembut dengan sedikit rasa manis. Cocok disantap bersama kari atau teh susu.
Cara Menikmati:
-
Celupkan ke dalam madu atau saus kari.
-
Tersedia di banyak toko roti tradisional Arab.
-
Haneeth (Daging Kambing Panggang yang Lembut)
Haneeth adalah hidangan daging kambing muda yang dimasak perlahan dalam oven batu hingga sangat empuk dan mudah lepas dari tulang. Rasanya gurih dengan aroma rempah yang kaya.
Cocok untuk:
-
Makan malam setelah menjalankan umroh.
-
Disantap bersama rombongan atau keluarga.
Hidangan ini banyak ditemukan di restoran kelas menengah ke atas di Madinah.
-
Kurma (Buah Sunnah Penuh Khasiat)
Kurma adalah simbol kuliner Tanah Suci. Di Madinah, terdapat varietas kurma terkenal seperti Ajwa, Safawi, Sukari, dan Khudri.
Tips Membeli:
-
Kunjungi Pasar Kurma Madinah dekat Masjid Nabawi.
-
Coba dulu sebelum membeli, penjual umumnya ramah dan mengizinkan mencicipi.
-
Ideal sebagai oleh-oleh umroh.
-
Luqaimat (Camilan Manis yang Renyah dan Lembut)
Luqaimat adalah bola-bola goreng dari adonan tepung, disiram sirup kurma atau madu. Luarnya renyah, dalamnya lembut.
Fakta Menarik:
-
Sangat populer selama Ramadhan.
-
Sering menjadi pencuci mulut setelah hidangan utama.
-
Harees (Bubur Gandum dan Daging yang Mengenyangkan)
Harees adalah makanan berat berupa bubur lembut dari gandum yang dimasak lama bersama daging kambing atau ayam.
Cocok untuk:
-
Sarapan atau makan malam.
-
Jamaah lansia atau yang lelah usai ibadah.
Harees sangat digemari di Madinah, terutama saat bulan Ramadhan.
-
Teh Arab (Karak atau Qahwa) – Pendamping Setia Kuliner
Kuliner Arab tak lengkap tanpa teh. Karak adalah teh susu berempah, sementara Qahwa adalah kopi Arab dengan kapulaga dan saffron.
Penyajian:
-
Disuguhkan panas dalam teko kecil.
-
Sering ditemani kurma sebagai pelengkap.
Tips Menikmati Kuliner Tanah Suci Saat Umroh
Agar pengalaman kuliner selama umroh lebih berkesan, perhatikan tips berikut:
-
Pilih Tempat Makan yang Bersih dan Halal
-
Pastikan restoran bersih dan memiliki sertifikasi halal.
-
Sesuaikan dengan Kondisi Perut
Makanan Arab kaya rempah dan lemak. Jika belum terbiasa, mulai dengan porsi kecil.
Jaga Hidrasi
-
Cuaca Arab Saudi panas, jadi selalu minum air putih cukup.
-
Cari Rekomendasi Lokal
-
Tanya pemandu atau warga setempat untuk menemukan tempat makan enak dan terjangkau.
Kesimpulan
Makkah dan Madinah bukan hanya destinasi suci yang penuh keberkahan, tetapi juga surganya kuliner yang memanjakan lidah. Dari Kabsa yang kaya rasa, sambosa yang renyah, hingga kurma Ajwa yang manis, semua siap memperkaya pengalaman umroh Anda.
Dengan mencicipi hidangan khas ini, Anda tak hanya menikmati kelezatan, tetapi juga merasakan kekayaan budaya dan kehidupan masyarakat Arab secara lebih mendalam. Jadi, saat menjalankan umroh, luangkan waktu untuk menikmati kuliner khas Makkah dan Madinah yang lezat sekaligus penuh makna sejarah dan spiritual.